Luis Ricardo Falero (1851-1896) |
runcing sekali gelap menusuk kepalaku,nyeri teramat hingga aku lupa kemana arah kiblat
harapan berguguran;berdecak seperti tetesan air ditelaga_luka yang sama
tuhan,
do'a ini sunyi sekali bahkan wajah_Mu memilih berpaling menjauh dari jemariku yang bersimpuh
tuhan..
disana seorang gadis menangis
kesepian,jenuh pada mimpi yang selalu pergi sebelum pagi_meninggalkan bau anyir luka dari mulut orang yang mencibir,
tebak dadaku agar aku sadar..
sakit ini tak selamanya mekar
janji sebuah kepulangan semakin sunyi,seperti gerhana yang muncul di malam pertama.
pertemuan pada malam itu seperti dua pasang kaki menuruni tebing menuju sunyi-sunyi batin
;terjal sekali
tangis-tangis hancur;lekuk tubuh pelacur tak menghibur,
semuanya berdebur dan hanyut dihalaman pagi yang masih sama.
;sunyi dan menusuk mimpi
0 comments:
Posting Komentar