Pagi ini cukup dingin,di tambah angin yang sedikit kencang bertiup,
ah..serasa menyusut pori-pori kulitku.
Jam tujuh pagi setelah pulang kerja malam,aku duduk didepan asrama berdua dengan segelas susu milo coklat.
;langit mendung ,hitamnya seperti luka yang menanun,gumamku
orang sudah ramai lalulalang berpakain rapi para prianya dan seksi sekali pakaian wanitanya,mereka berjalan tergesa seperti mengejar jadwal kereta.
Aku melihat kalender di handphone ku,baru sadar kalau ini hari minggu,hari dimana orang-orang sibuk untuk melamar tuhan,
"saat malam kota ini begitu damai,penghuninya memiliki banyak tuhan dan jadwal kencan mereka padat.
ada yang kencan di bar,rumahrumah kaca,atau di meja casino mewah bagi kalangan tingkat atas,
kelas menengah kebawah cukup membuat janji kencan di warung remang sebelah gang,di pinggiran jalan,
hebatnya,
bahkan yang tidak memiliki apapun bisa mengangkat dirinya sebagi tuhan.
ahh sungguh kota religius yang penuh damai,"
melintas dikepalaku orang-orang dikampungku,mereka berkencan di ladang, sambil menanam mimpi dan menyirami tanahnya dengan doa yang entah dipanjatkan kepada tuhan yang mana.
ingin pulang rasanya..
tiba-tiba lagu cinta "kau selalu dihatiku,Ernie Djohan" berdering di handphone ku,tanda pesan singkat dari kekasihku masuk dan menunggu untuk di baca:
"Mas ini hari minggu.jangan lupa ke Rumah Tuhan yah"
begitu pesan yg kubaca.
aku tersenyum kecil dan berbisik dalam hati:
"hmm ternyata aku salah satu pelamar tuhan"
kekasihku lebih senang jika aku melamr tuhan terlebih dahulu sebelum melamarnya.
aku bergegas melepas pakain kerjaku.lalu mandi dan berdandan rapi,
seperti mereka aku bersiap melamar tuhan.siapa tahu ada satu yang sudi kubawa pulang